Saat bicara tentang program pelangsingan, yang terbayang adalah menahan lapar dan olahraga keras. Adakah cara yang lebih ringan? Ada.
Cium sebelum makan
Menurut Alan Hirsch, M.D., seorang ahli saraf dari University of Illinois Medical School di chicago, Amerika, mencium aroma makanan bisa mengelabui pusat saraf otak yang bertanggung jawab memberi sinyal perasaan kenyang. "Menghirup aroma makanan perlahan-lahan, kira-kira sebanyak tiga kali sebelum makan, bisa membuat otak Anda berpikir bahwa Anda sudah makan sungguhan dan merasa kenyang," ujar Hirsch.
Rajin menimbang berat badan
Punya badan sedikit melar jangan malah membuat Anda memusuhi timbangan. Malah sebaliknya, kian jauh berat badan Anda "melarikan diri" dari batas ideal, semestinya timbangan malah semakin dekat menjadi sahabat Anda. Menimbang badan sebelum makan bisa membantu meredam letupan hasrat Anda dalam melibas makanan. Yang perlu diingat, jangan sampai Anda menjadi kelewat terobsesi pada nilai yang ditunjukkan timbangan. Guna menimbang adalah untuk mengingatkan diri Anda bahwa masih ada sekian kilogram lemak yang perlu dibakar, dan bukannya membuat Anda bertambah stres karena gemuk.
Hitung jumlah kalori
Pengetahuan tentang kandungan kalori dalam makanan bisa dengan mudah Anda dapatkan dari internet. Misalnya, semangkuk nasi putih = 250 kalori, selembar roti tawar = 70 kalori, dan seporsi cheeseburger = 310 kalori. Dengan sering berlatih, lama-kelamaan dengan sadar Anda akan memilih sebutir telur rebus yang hanya mengandung 70 kalori dibandingkan dengan 110 kalori yang terkandung dalam telur mata sapi.
Kunyah permen karet
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine menyatakan bahwa mengunyah permen karet sugar free bisa meningkatkan kemampuan tubuh membakar kalori. Menurut para peneliti dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, mengunyah permen karet sebanyak 110 kali per menit selama 12 menit setiap hari bisa meningkatkan metabolisme tubuh sebesar 205. Mengunyah permen karet juga bisa memenuhi keinginan Anda untuk ngemil tanpa perlu merasa berdosa sesudahnya.
Makan perlahan-lahan
Masih ingat kan, anjuran dokter untuk mengunyah makanan sebanyak 32 kali sebelum ditelan? Selain berguna untuk memaksimalkan nutrisi yang diserap tubuh, ternyata makan perlahan-lahan juga baik bagi Anda yang sedang menjalani program diet. Menurut Kathleen Melanson, Ph.D., direktur lembaga Energy Metabolism Laboratory di University of Rhode Island, menyantap makanan tanpa tergesa-gesa bisa mengurangi jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh. Plus, makan secara perlahan lebih cepat membuat Anda haus, dan minum lebih banyak air ketimbang mereka yang makan buru-buru.
Fokus saat makan
Banyak orang menggunakan falsafah Zen untuk menyeimbangkan ritme kehidupan. Bagaimana cara menerapkan Zen dalam berdiet? Sederhana saja. Intinya, sadari dan nikmati kegiatan yang sedang Anda lakukan. Jadi, saat makan, fokuskan perhatian Anda pada piring dan jangan melakukan kegiatan apa pun seperti nonton televisi dan membaca. Kunyah makanan secara hati-hati, dan letakkan sendok setiap kali Anda selesai menyuap. Begitu perut mulai terasa
kenyang, Anda akan menyadarinya lebih cepat dibandingkan biasanya.
Kamis, 19 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
►
2012
(6)
- ► 09/30 - 10/07 (2)
- ► 09/23 - 09/30 (1)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 03/18 - 03/25 (2)
-
►
2011
(2)
- ► 03/20 - 03/27 (2)
-
▼
2009
(30)
- ► 12/06 - 12/13 (1)
- ► 11/29 - 12/06 (1)
- ► 09/06 - 09/13 (1)
- ► 07/12 - 07/19 (1)
- ► 06/28 - 07/05 (1)
- ► 05/31 - 06/07 (1)
- ► 05/17 - 05/24 (2)
- ► 05/03 - 05/10 (1)
- ► 03/22 - 03/29 (1)
- ► 02/01 - 02/08 (4)
- ► 01/25 - 02/01 (2)
- ► 01/18 - 01/25 (3)
- ► 01/11 - 01/18 (6)
- ► 01/04 - 01/11 (3)
-
►
2008
(7)
- ► 12/28 - 01/04 (5)
- ► 12/21 - 12/28 (2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar